Selama ini kita hanya tau mengenai komik- komik yang beredar disekitaran kita. Ada komik manga dari Jepang, ada komik- komik bercerita kepahlawanan dari Amerika ( Spiderman, batman, superman. Fantastic Four), komik humor Asterix- obelix, Tintin, dan beberapa produk luar yang sudah kita kenal. Beberapa dari komik tersebut bahkan sudah diangkat ke layar lebar.
Gimana ya dengan komik Indonesia sendiri, telusuri yuk sejarah komik dalam negeri. Kalo dari situs wikipedia nih (http://id.wikipedia.org/wiki/Komik_Indonesia), ternyata sejarah komik Indonesia di bagi dalam beberapa generasi lowh. Ada generasi 1930an, generasi 1940-1950an, generasi 1960-1970an, generasi 1990-2000an. Awalnya komik Indonesia dibawa oleh Belanda saat jaman penjajahan dulu. Komik Indonesia terdiri dari dua bentuk, yaitu komik strip dan buku komik. Tercatat dalam sejarah, komik pertama Indonesia dibuat oleh Kho Wan Gie, berjudul Put On, berbentuk komik strip dan diterbitkan di surat kabar Sin Po. Komik put on menginspirasi komik Indonesia kala itu. Banyak beredar komik strip di berbagai surat kabar. Sebut saja Mentjcari Poetri Hidjaoe, kemudian “Kisah Pendudukan Jogja” yang diterbitkan di harian Pikiran rakyat.
Masuknya komik- komik superhero dari Amerika ternyata banyak menginspirasi komikus Indonesia untuk membuat komik serupa namun dioleh dengan cerita dan gaya local Indonesia. Sebut saja komik Wonder Woman yang menginspirasikan R A Kosasih( Bapak Komik Indonesia) untuk mengemas cerita serupa dengan selera local, yaitu komik berjudul Pahlawan Wanita. Komik- komik lainnya yang terinspirasi dari tokoh- tokoh superhero Amerika diantaranya Puteri Bintang, Garuda Putih dan Kapten Comet.
Pengimitasian tersebut ditentang oleh beberapa pihak. Beberapa komikus mencoba menciptakan komik Indonesia sesuai dengan budaya dan cerita dalam negeri sendiri. Cerita yang diambil biasanya berasal dari cerita wayang Sunda atau Jawa. Mahabarata adalah salah satu contoh komik Indonesia yang berhasil mengangkat cerita local budaya negeri sendiri. Komik ini akhirnya dibukukan ( buku komik).
Perkembangan informasi dan teknologi, membuat semua informasi dapat diakses dengan lebih mudah. Kapan saja dimana saja. Hal ini membuat komik- komik dari luar beredar bebas dan membuat para pecinta komik lupa akan komik- komik local. Terlena dengan komik- komik dari luar, membuat komik local terlihat seperti tak berproduksi untuk menciptakan komik denga ide dan gaya cerita Indonesia seperti yang dulu pernah dilakukan, padahal toh komik Indonesia pun tetap berproduksi dengan gaya dank has yang sudah berubah. Komik- komik dari Amerika dan Jepang ( biasa disebut manga) mengispirasikan komikus Indonesia untuk menciptakan komik denga gaya dan nafas yang mirip.
Keadaan tersebut membuat beberapa komikus Indonesia menciptakan komik sendiri( biasa disebut komik independent). Komik diciptakan dengan gambar yang lebih variatif dan eksperimental. Komikus independent biasanya mengandalkan mesin fotokopi untuk mengggadakan karnyanya. Sistem distribusi sendiri biasanya dilakukan saat ada pameran komik. Atau dijual di jalan bahkan barter antar komikus. Biasanya komikus independent berkarya tanpa adanya tujuan komersil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar