Hari itu akhirnya datang juga...
saat dia pergi meninggalkan kota ini
saat dia pergi tanpa kubisa melihat punggungnya sekali pun
satu kali lagi...
dia tak tau betapa inginnya aku menemui dirinya, untuk terakhir kalinya paling tidak
karna aku tak tau, bisakah aku menemuinya lagi, dimasa akan datang?
karna aku tak begitu yakin bisa menyusulnya ke pulau itu, pulau yang menjadi hunian tercintanya...Palembang
aku pun tak yakin bisa menyusulnya ketempat dia akan mencari sesuap nasi
pulau yang aku idamkan dari dulu untuk disinggahi...Kalimantan
aku pun tak tau apakah dia akan kembali ke kota ini lagi
semuanya menggantung...entah dimana jalan ini akan berakhir..belum pasti
seperti dia pernah katakan " pasrah saja..."
dan sebenarnya aku tak ingin pasrah, aku ingin memperjuangkan semuanya. tapi apa daya, aku belum mampu. mungkin benar katanya. pasrah...
jikalau suatu hari nanti dirinya datang, dengan begitu tiba- tiba
tanpa kusadari,
seperti saat dirinya diwisuda, saat aku mempersiapkan bunga untuknya, tapi tak pernah berkata aku datang untuknya, tak pernah mengatakan untuk apa aku berdandan saat itu, dan tak pernah berniat mencarinya di dalam audit upn. aku hanya berjalan mencari temanku yang sudah memesan bunga, tak pernah berniat sengaja mencarinya
toh jikalau aku tak bertemu dirinya, aku akan memberikan bungan untukknya itu ke orang lain. nothing to loose...dan dia tiba2 berdiri di hadapanku, jauh di depan. dengan toga kebesarannya, beraut girang menyalami beberapa temannya,
dan senyumanku mengembang, aku tau, aku pasti akan bertemu dengan dirinya. tanpa aku beritau pun...dia sudah ada disana, di depanku.
jika suatu hari ternyata kami bertemu lagi, semoga memang itu jalan yang terbaik yang direncanakan Tuhan.
namun jikalau tidak, aku tetap berharap bisa bertemu dengan dirinya
melunasi hutangku, mengalihbahasan lagu yang dia minta- Red Jumpsuit Appartus, Ur Guardian Angel-, memberikan sesuatu yang sebenarnya sudah kusiapkan, dan yang terpenting mengatakan semuanya, semuanya tanpa terkecuali, secara langsung, secara bertatap muka.
bila ternyata saat itu datang, dan Tuhan berkendak lain dalam kisahku dan dia, aku harap itu yang terbaik. dan aku harap aku bisa ikhlas
seandainya waktu bisa diputar, aku masih ingin bersama dirinya
namun jikalau saat itu tak pernah datang, aku tak pernah bertemu dengan dirinya lagi...hem, aku hanya berharap aku tetap dapat mendengar gelak riang tawanya dari kejauhan...
jikalau aku tak bertemu dengan dirinya lagi, aku akan benar2 beranggapan bahwa yang menemaniku pada malam2 indah itu bukan dia, tapi malaikat yang diutus Tuhan untuk memperbaiki hatiku. malaikat yang datang dengan tiba- tiba, memberikan kecerian dan aku akhirnya melupakan lukaku. saat aku akhirnya ' sembuh' dia pergi, karna tugas yang diberikan Tuhan padanya sudah selesai...
yahh mungkin saja dia memang malaikat, dia bukan orang yang kukenal sejak awal kuliah dulu...mungkin memang benar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar