Minggu, 31 Januari 2010

Aku ingin bertemu dewa waktu

Seharusnya dari awal aku sudah tau ini yang terjadi…

Ini sudah aku ramalkan jauh sekali, sekitar 3 bulan lalu saat akhirnya aku memutuskan untuk kembali menggeluti duniaku, neverland…tempat dimana hanya ada kesenangan dan penghilang stress terbaik yang pernah ada.

Aku tau hal inilah yang akan terjadi. Diriku di masa lalu,di 3 bulan yang lalu pernah berkata, “ Jangan sampai hatimu jatuh begitu dalam bersama dirinya…karna bila itu terjadi, diriku di 3 bulan mendatang akan merasakan kesakitan.”


Dan yah, itulah yang dirasakan diriku 3 bulan setelahnya. Saat ini, bulan ini. Ini benar2 terjadi. Aku merasakan kesakitan yang luar biasa. Kerinduan akan sosoknya yang tak tertahan. Namun apakah dia tau apa yang kurasakan? Merasakah dia tentang kesakitan yang ditimbulkannya terhadapku sekarang ini?

Andai ia tau, andai ia tau bagaimana perasaanku sekarang ini…
Entahlah, aku rasa dia pun tak begitu peduli dengan apa yang kurasakan terhadapnya
Bukankah begitu?
Jikalau dia peduli, tak mungkin dia seragu itu untuk menyambut apa yang aku rasakan terhadap sosoknya.
Jikalau dia peduli, tak selama ini dia membiarkan aku menunggu.
Dia benar- benar mengujiku…bukankah seharusnya aku yang mengujinya?

Owh..Tuhan…bagaimana pun dia, seperti apa pun dia dengan sejuta sifat buruknya, aku sangat heran mengapa masih bisa menyukai sosok itu.

Aku sudah sangat senang meski hanya bisa melihat punggungnya dari kejauhan, dan aku masih sangat bersyukur bisa melihatnya walau tak ada teguran sapa dari kami berdua. Saat kami bertemu, mulut kami bagaikan dikunci dan tak dapat dibuka kecuali menggunakan mantra “ alohomora” yang dilafalkan Hermonie Granger.

Aku sangat senang dengan hanya bisa melihat dirimu…tau kah kamu tentang itu???
Dan bila rasa rindu melanda diriku dengan amat sangat, itulah saat dimana aku sangat ingin bertemu dengan Dewa Waktu, aku ingin memintanya untuk memutarkan waktu, kembali ke tanggal 27 september tahun lalu.

Aku ingin meminta diriku di masa itu untuk tidak datang, karena kedatanganku itu ternyata membuat diriku dimasa sekarang begitu kesakitan dengan penyakit mala rindu kronis stadium akhir.

Aku tak pernah tau bagaimana, sejak kapan atau darimana sampai aku bisa mencintai sosoknya. Ini bagaikan aliran air yang dibiarkan jalan dengan sendirinya…

Dan akhirnya aku merasa sangat nyaman ketika berada diseputarannya. Ketika dia menyapa ringan atau ketika berada di sisinya, saat lenganku bersentuhan dengannya, atau saat pandangan kami bertemu.

Saat itu, semua sensasi jatuh cinta kurasakan. Kupu- kupu bagaikan terbang panik di perutku, hatiku membuncah bahagia, mukaku bersemu merah dengan nafas sedikit tertahan. Sosok itu membuatku merasakan jatuh cinta lagi…merasakan perasaan yang tak pernah kurasakan dalam kurun waktu cukup lama. Dia membuat kupu- kupu diperutku yang dulu hanya terdiam diantara belukar ususku, menjadi terbang panik, meskipun hanya melihat fotonya. Membuatku menahan nafas meskipun hanya melihat update statusnya di facebook. Astaga…benar, aku jatuh cinta dengan dirinya…

Dan perasaan itu kian mendalam, kian menggila dan ini sebenarnya terlarang. Perasaan ini tidak boleh terlalu jauh. Karena ini menyakitkan perasaanku saat ini. Diriku yang dulu begitu membiarkan perasaanku terhadap sosok itu menjadi semakin jatuh, dan sekarang perasaanku semakin terpuruk

Tuhan, ijinkan aku bertemu dengan Dewa waktu,memaksanya untuk memutar waktu ketanggal tadi, meminta diriku untuk tidak datang, tidak bergabung, hingga perasaan ini tidak perlu datang.

Atau…haruskah aku bertemu dengan Dewa Nimur? Memintanya untuk menyamar menjadi siapa pun yang dapat mencampurkan tablet takdirnya ke dalam minuman sosok itu, membuat sosok itu meyakini, bahwa hanyalah aku yang pantas ada disisinya?

Huft…seandainya aku boleh seegois itu. . .

Aku mencintaimu, tanpa mengerti bagaimana, sejak kapan atau dari mana…aku mencintaimu seperti ini, karena bagiku tak ada cara lain untuk mencintai. . .( Pablo Neruda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar